Minggu, 04 Mei 2008

Konsep Psikologi

Komunikasi Komunikasi merupakan aktivitas yang paling esensial dalam kehidupan manusia. Kurang lebih 70% dari waktu bangun kita dipergunakan untuk berkomunikasi. Keberhasilan seseorang pun dapat dilihat dari keterampilannya dalam berkomunikasi. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian.Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia. Atau dengan kata lain, ilmu komunikasi juga berkaitan erat dengan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, yaitu Psikologi. Akan tetapi, komunikasi bukanlah subdisiplin ilmu dari psikologi. Justru komunikasi dipelajari oleh disiplin-disiplin ilmu yang lain, seperti psikologi dan sosiologi.Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan "komunikasi" itu? Ada banyak sekali definisi dari "komunikasi". Definisi-Definisi yang timbul tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai perspektif seperti mekanistis, sosiologistis, atau psikologistis. Komunikasi sebagai aktivitas esensial manusia, memiliki makna yang benar-benar luas. Mulai dari penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat, sistem atau organisme.Sederhananya, komunikasi merupakan proses penyampaian informasi yang diterima oleh alat-alat indera, ke bagian otak. Informasi itu bisa berasal dari lingkungan, organisme lainnya, atau dari diri sendiri. Ditinjau dari sudut pandang ilmu Biologi, proses penyampaian informasi itu sendiri merupakan suatu proses yang teramat rumit dan kompleks. Hasil dari sinergi otak dengan berbagai alat indera dan organ-organ tubuh, serta melibatkan jutaan sel syaraf di otak dan seluruh bagian tubuh.Tetapi, hal yang dibahas dalam psikologi adalah analisis terhadap seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi itu. Pada diri komunikan, psikologi berusaha merumuskan karakteristik pihak komunikan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Sedangkan pada pihak komunikator, psikologi menganalisa bagaimana suatu keberhasilan komunikasi (komunikasi efektif) bisa terjadi. Selain itu, psikologi juga menganalisis bagaimana sebuah
--------------------------------------------------------------------------------
Page 3
stimulus bisa menimbulkan respons pada individu atau bagaimana suatu aktivitas komunikasi bisa menimbulkan suatu akibat.Tujuan manusia berkomunikasi adalah untuk menghasilkan suatu tindakan komunikasi efektif. Atau dengan kata lain, menyampaikan apa yang ada di pikiran komunikator, agar sama dengan apa yang dipikirkan oleh pihak komunikan. Komunikasi yang efektif ini, setidaknya menimbulkan lima hal, yaitu pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik serta tindakan. Disinilah peranan psikologi dalam komunikasi. Selain menganalisis penyebab, dampak dll, psikologi juga berusaha menemukan apa cara yang paling baik untuk menimbulkan komunikasi efektif. Dengan mempelajari psikologi, komunikasi yang akan kita lakukan dapat dilancarkan dengan cara yang terbaik. Selain itu, dampak dari komunikasi yang dilakukan pun dapat diprediksikan. Itulah konsep dari psikologi komunikasi. Psikologi komunikasi berusaha untuk menganalisis proses berkomunikasi antar individu atau dengan diri sendiri, dengan sejelas-jelasnya. Bila suatu komunikasi telah berhasil, maka tujuan yang ingin kita tuju pun dapat dicapai. Selain itu kepribadian yang kita miliki pun akan berkembang dengan baik. ReferensiRakhmat, Jalaludin. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosadakarya.

Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi Menurut Harold Lasswell

oleh: zainul abidin
komunikasi PR
Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi Menurut Harold Lasswell
Sat, 10/11/2007 - 6:54pm — Rejals
Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).

Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):

1. Who? (siapa/sumber).
Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.

2. Says What? (pesan).
Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.

3. In Which Channel? (saluran/media).
Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).

4. To Whom? (untuk siapa/penerima).
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik(decoder).

5. With What Effect? (dampak/efek).
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.

Contoh:
Komunikasi antara guru dengan muridnya.
Guru sebagai komunikator harus memiliki pesan yang jelas yang akan disampaikan kepada murid atau komunikan.Setelah itu guru juga harus menentukan saluran untuk berkomunikasi baik secara langsung(tatap muka) atau tidak langsung(media).Setelah itu guru harus menyesuaikan topic/diri/tema yang sesuai dengan umur si komunikan,juga harus menentukan tujuan komunikasi/maksud dari pesan agar terjadi dampak/effect pada diri komunikan sesuai dengan yang diinginkan.

Kesimpulan:
Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect.

komunikasi

oleh: noer Chasana
fakultas dakwah
komunikasi PR
1
KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi
proses penyampaian pesan (informasi/message) dari
komunikator/sumber kepada komunikan.penerima melalui media
tertentu untuk menghasilkan efek/tujuan tertentu dengan
mengharapkan feedback/umpan balik
Unsur-unsur komunikasi
1. Penyampai pesan/komunikator/sumber/Source
2. Pesan/Message
3. Penerima pesan/Receiver
4. Media/Channel
5. Efek/tujuan/Destination
6. Umpan balik/Feedback
7. Gangguan/Noise
noise
S --- M --- C --- R --- E
FB
JENIS KOMUNIKASI
1. Kom. Intrapersonal
2. Kom. Interpersonal/Antarpersonal
3. Kom. Kelompok
4. Kom. Organisasi
5. Kom. Massa
1
st
meet ** R. A9
Minggu, 2 April 2006
Page 2
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
2
KOMUNIKASI MASSA
: proses komunikasi dengan menggunakan media massa.
Media Massa:
1. Cetak
surat kabar, majalah, etc.
2. Non Cetak
radio, TV, internet, film
“Yang terpenting adalah bukan jenis media massanya tetapi yang
diperlukan adalah pemahaman lebih luas dari konsep-konsep
tersebut, apakah semua media beroperasi sama.”
Joseph R. Dominick:
Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi
yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin
memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang
besar, heterogen, dan tersebar.
Jalaluddin Rakhmat merangkum:
Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui
media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat
diterima secara serentak dan sesaat.
DeFleur & Dennis
komunikasi sebagai proses.
Tahapan-tahap pembentuk komunikasi massa:
1. Komunikator profesional
komunikator yang terlembagakan
komunikator bukan
individu
komunikator merupakan bagian dari
lembaga/organisasi yang kompleks
Page 3
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
3
Media Massa
menurut Ashadi siregar
padat modal &
teknologi
Konglomerasi pers
pers yang dikuasai konglomerat
2. Cepat & berkelanjutan
Cepat
proses penyampaian pesan lebih cepat karena
kecanggihan teknologi ex. Cetak jarak jauh
Berkelanjutan
dalam menyampaikan pesan tidak sepotong-
sepotong tetapi berkelnajutan
Ex. Kasus yang sedang hangat diberitakan di TV mengenai
operasi wajah yang disiarkan secara terus menerus.
Pesan medisa massa bersifat umum (tidak ditujukan untuk
pribadi tetapi untuk khalayak luas, heterogen, …dst.)
3. Khalayak luas & beragam/heterogen & anonim
Luas
tersebar di berbagai tempat
Heterogen
khalayak beragam
Anonim
tidak dikenal (komunikator tidak dapat mengenal
audience)
4. Kesamaan makna
pesan ang disampaikan untuk meciptakan kesamaan makna
diantara khalayak.
Kesamaan makna muncul karena keserampakan/serentak pada
waktu yang sama.
“tapi” ==== pada kenyataannya pesan yang disampaikan sama
tetapi makna yang dimunculkan berbeda-beda
5. Mempengaruhi khalayak
bertujuan untuk membentuk satu sikap & perilaku tertentu
Page 4
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
4
6. Mengutamakan unsur isi daripada hubungan
komunikasi masa lebih mengutamakan isi/content daripada
hubugan/relationship karena pesannya melalui media
7. Bersifat satu arah
akan tetapi pada konteks-konteks tertentu dapat bersifat
dua arah
8. Stimulasi alat indera terbatas
merupakan kelemahan karakteristik komunikasi massa
ex. Orang buta
mendengar radio
tidak dapat melihat
siaran TV
9. Feedback tertunda
tetapi untuk sekarang ini sudah tidak relevan lagi karena
sekarang sduah ada acara yang bersifat interaktif
PERBEDAAN KOMUNIKASI MASSA & TATAP MUKA
1. Konsekuensi menggunakan media
2. Konsekuensi memiliki khalayak luas & beragam
3. Pengaruh sosial & kultural
Perbedaan secara teknis menurut Elizabeth Noelle-Neuman ada
4 tanda pokok dari komunikasi massa yang tidak terdapat pada
komunikasi interpersonal:
• bersifat tidak langsung
• bersifat searah
• bersifat terbuka
• mempunyai publik yang tersebar secara geografis
Page 5
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
5
Komunikasi antar pribadi
tatap muka
dengan media: telfon, surat, fax, email
PROSES & MODEL KOMMUNIKASI MASSA
Ada 2 proses komunikasi
1. Komunikasi Primer
proses komunikasi yang tidak menggunakan media
tetapi menggunakan lambang/simbol sebagai media satu-
satunya
Ada 2 jenis lambang:
a. Verbal
lambang/simbol/pesan yang berupa kata-kata
(lisan/tulisan)
b. Non Verbal
bahasa tubuh/body language/ekspresi wajah
Non verbal dalam bentuk tulisan ex. Tinta merah
marah
c. Paralinguistik
Dialek: cara orang berbicara
Intonasi
Volume suara
Kecepatan berbicara
2. Komunikasi Sekunder
proses penyampaian & penerimaan pesan dengan
menggunakan media sebagai sarana komunikasi
media massa
media non massa (interpost media)
Page 6
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
6
Proses komunikasi massa secara menyeluruh (holistic) dapat
dipandang dari 3 cara:
• dari sudut pandang media
• dari sudut pandang komunikator
• dari sudut pandang khalayak
Ciri media:
keuntungan/profit
kapitalisme
kompetensi
Calon komunikator: bintang iklan
Dari sudut pandang khalayak bahwa media sekarang sudah
kehilangan idealisme, yaitu upaya dalam rangka mencerdaskan
masyarakat
Idealisme tersebut kemudian berbenturan (versus) realitas
Model
teori
Baca: model itu visualisasi dari teori
MODEL KOMUNIKASI MASSA
2. Model Jarum Hipodermik (Peluru Ajaib)
S – M – C – R – E
Sifat:
khalayak pasif/tidak penting
efek sama sebab atomistic (tergantung pada media)
3. Model Satu Tahap
MM
Komunikator
2
nd
meet ** R. A9
Sabtu, 29 April 2006
I
Page 7
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
7
4. Model
MM
OL
Komunikan
Kosmopolitik, OL yang bisa/mampu berinteraksi dengan yang
di luar lingkaran
5. Model Banyak Tahap
MM
Komunikan
Komunikan
Komunikan
6. Model Shannon & Weaver
7. Model Bittner
I
II
I
II
III
Info. Source
Transmiter
Receiver
Destination
noise
message
signal
signal
message
sender
receiver
noise
message
receiver
feedback
Page 8
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
8
Model Schramn
The Mass Audience
Many receivers, each Encoding, Interpreting, Decoding
Each connected with a group, where message is
re-interpret and often acted upon.
Encoder
Interpreter
Decoder
ENCODER
INTERPRETER
DECODER
INPUT FROM NEWS SOURCES, ART SOURCES, ETC.
INFERENTIAL FEEDBACK
MANY IDENTICAL
MESSAGE
Interpreting: menginterpretasikan pesan
Decoding: menyampaikan pesan sesuai
dengan interpretasi
Page 9
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
9
Uses and Gratification Model
(Model Kegunaan dan Kepuasan)
Merupakan pengembangan dari model jarum hipodermik.
Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri
khalayak, tetapi tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap
media, sebab khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk
memenuhi kebutuhannya.
Studinya memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media
untuk mendapatkan kepuasan (gratification) atas kebutuhan
seseorang (psikologis dan sosial)
Jadi, dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk
mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media
terletak pada khalayak
Ex. Koran
Kalau dulu cukup 1 SKH saja, sekarang perlu SKH
lain karena kebutuhan akan informasi dari 1 SKH saja dirasa
masih kurang.
apa yang dilakukan khalayak terhadap media
Berbeda dengan Jarum Hypodermis
apa yang dilakukan media terhadap khalayak
aktif
pasif
Page 10
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
10
Katz & Dennis McQuail menggambarkan logika yang mendasari
penelitian uses and gratifications model sbb:
Faktor sosial psikologis menimbulkan (1)
Kebutuhan yang melahirkan (2)
Harapan-harapan terhadap media massa atau
sumber lain yang mengarah pada (3-4)
Berbagai pola penghadapan media (5)
Menghasilkan
gratifikasi
kebutuhan (6)
Konsekuensional
lain yg tdk
diinginkan (7)
Page 11
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
11
Model Agenda Setting
• Model yang menghidupkan lagi jarum hipodemik, tetapi fokus
pebelitiannya telah bergeser dari efek pada sikap dan
pendapat kepada efek kesadaran dan pengetahuan dan akan
mempengaruhi opini publik.
Jarum Hipodemik
Agenda Setting
Khalayak
Khalayak
Sikap, Perilaku,
Kesadaran, Pengetahuan,
Pendapat
Pemahaman, Wawasan
Efek Psikomotorik/Afektif
Efek Kognitif
• Asumsi dasarnya adalah: To tell what to think about
membentuk persepsi khalayak tentang apa yang dianggap
penting.
Dasar pemikirannya adalah: diantara berbagai topik yang
dimuat media massa, topik yang lebih banyak mendapat
perhatian dari media massa akan menjadi lebih akrab bagi
pembacanya, akan dianggap penting dalam suatu periode
tertentu, dan akan terjadi sebaliknya bagi topik yang kurang
mendapat perhatian media massa.
Ex. Kasus Merapi
menjadi headline oleh banyak media massa dalam waktu
yang sama, sehingga menjadi pembicaraan khalayak.
Agenda Setting Agenda Khalayak
Fokus=Media
menjadi
Page 12
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
12
• Model ini menekankan adanya hubungan positif antara
penilaian yang diberikan media terhadap suatu persoalan
dengan perhatian yang diberikan khalayak pada persoalan
tersebut. Dengan kata lain, “apa yang dianggap penting oleh
media, akan dianggap penting pula oleh masyarakat. Apa
yang dilupakan media, akam luput juga dari perhatian
masyarakat”.
• Pengaruh media terasa lebih kuat pada masyarakat, karena
orang memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media
massa pada saat yang sama sehingga sukar untuk
mengecek kebenarannya.
efek derasnya arus informasi
yang beredar.
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI MASSA
1. Hambatan Psikologi
kepentingan, prasangka, stereotipe dan motivasi
2. Hambatan Sosiokultural
a. Aneka etnik
b. Perbedaan norma sosial
c. kurang mampu berbahasa Indonesia
d. Faktor semantik
e. Pendidikan belum merata
f. Hambatan mekanis
3. Hambatan Interaksi Verbal
a. Polarisasi
b. Orientasi intensional
c. Evaluasi statis
d. Indiskriminasi
Page 13
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
13
PERAN DAN FUNGSI MEDIA MASSA
(What the mass media do?)
Analisis Fungsional Media Massa
Harrold Lasswell
memberi informasi
mendidik
menghibur
Charles R. Wright
Kegiatan penyelidikan (surveillance)
Kegiatan mengkorelasikan, yaitu menghubungkan satu
kejadian dengan fakta yang lain dan menarik kesimpulan
(correlation)
Kegiatan transmisi kultural, yaitu pengalihan kebudayaan dari
satu generasi kepada generasi berikutnya.
Kegiatan penghiburan (entertainment)
Pengelompokan fungsi-fungsi tersebut:
Individual – Group - Society
Manifest - Latent
Functions - Disfunctions
Melvin De Fleur
Fungsi Informasi (Surveillance Functions)
Fungsi Agenda Setting (Set Agendas)
Fungsi Penghubung antar kelompok dalam masyarakat
(Connect)
Fungsi Pendidikan (Educate)
Fungsi Mempengaruhi (Persuade)
Fungsi Menghibur (Entertaint)
Page 14
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
14
FUNGSI KOMUNIKASI MASSA BAGI MASYARAKAT
Dominick:
1. Surveillance (pengawasan)
Warning before surveillance (pengawasan peringatan)
fungsi yang terjadi ketika MM menginformasikan
tentang ssuatu yang berupa ancaman, ex. Bahaya tsunami,
banjir, gempa, kenaikan harga, dll.
Instrumental surveillance (pengawasan instrumental)
penyebaran/penyampaian informasi yang memiliki
kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan
sehari-hari ex. Resep masakan, produk-produk baru, dll.
2. Interpretation (penafsiran)
MM tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga
meberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting,
ex. Tajuk rencana (editorial) berisi komentar dan opini
dilengkapi perspektif terhadap berita yang disajikan di
halaman lain
3. Linfkage (pertalian)
MM dpat menyatukan anggota masyarakat yang beragam,
sehingga membentuk lingkage (pertalian) berdasarkan
kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu, ex. SBY
undur diri dari kabinet Megawati dan menaikkan pamor Partai
Demokrat
4. Transmission of values (penyebaran nilai-nilai)
fungsi sosialisasi: cara dimana individu mengadopsi
perilaku dan nilai kelompok
5. Entertainment (hiburan)
banyak kita jumpai pada media televisi dan radio
Page 15
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
15
Fungsi-fungsi lain:
1. Fungsi Informasi
2. Fungsi Pendidikan
3. Fungsi Mempengaruhi
4. Fungsi Proses Pengembangan Mental
5. Fungsi Adaptasi Lingkungan
6. Fungsi Manipulasi Lingkungan
7. Fungsi Meyakinkan
8. Fungsi Menganugrahkan Status
9. Fungsi Membius
10. Fungsi Menciptakan Tasa Kebersatuan
11. Fungsi Privatisasi
SISTEM MEDIA MASSA
1. Teori Pers Otoriter
2. Teori Libertarian/Liberal
3. Teori Tanggung Jawab Sosial
4. Teori Soviet Totalitarian
Page 16
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
16
JENIS MEDIA MASSA
Media Cetak
Arti luas
media massa
Pers
Media Elektronik
Arti sempit
media cetak: surat kabar
SURAT KABAR
Orla
sebagai corong pemerintah
menumbuhkan semangat
sebagai partisan: media yang membawa misi partai-partai
tertentu
Orba
menyampaikan pesan pembangunan
mencerdaskan kehidupan bangsa
Orde Reformasi
sebagai alat kontrol social
sarana pendidikan
menyampaikan informasi
Karakteristik
1. Publisitas
penyebaran pesan kepada publik
2. Periodesitas
keteraturan terbit
3. Universalitas
menyampaikan pesan yang beragam, dapat
diakses secara umum
3rd meet ** R. A9
Sabtu, 17 Juni 2006
Surat Kabar
Majalah
Radio
Televisi
Film
Internet
Page 17
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
17
4. Aktualitas
kini (baru saja terjadi atau sedang terjadi),
untuk setiap media bersifat relatif karena tergantung
periodesitas media misal SK pagi, SK sore dsb.
5. Terdokumentasi
bisa diarsip
6. Faktualitas
sesuai dengan fakta
Kategori SK
• Berdasarkan ruang lingup:
SK Nasional, SK Regional, SK Lokal/Daerah
• Berdasarkan bentuk:
SK biasa ex. KR, Tabloid ex. Bernas, Jawa Pos, Kompas
Kelemahan SK: Informasi yang disajikan tidak mendalam
MAJALAH
Karakteristik
Penyajiannya lebih mendalam karena periodesitasnya lama
sehingga pencarian informasi lebih leluasa dan tuntas
Nilai aktualitas lebih lama karena dalam membaca majalah
tidak pernah tuntas sekaligus
Gambar/foto lebig banyak, desain bagus, kualitas kertas
bagus
Cover
sebagai daya tarik
Bersifat segmented
verdasarkan segmen pasar tertentu
ex. majalah anak-anak, ibu-ibu rumah tangga, pria, wanita
RADIO SIARAN
merupakan kekuatan kelima (the fifth estate
Kekuatan/Pilar-pilar negara:
1. Legislatif
2. Yudikatif
Page 18
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
18
3. Eksekutif
4. Surat Kabar / Pers
disebut sebagai kekuatan ke-4 karena
mampu membuat perubahan/membentuk opini publik
5. Radio
Kekuatan-kekuatan Radio
1. Daya langsung
kesempatan siaran relatif cepat
2. Daya tembus
daya tembus jarak dan ketinggian, semakin tinggi
ketinggian maka dapat menjangkau khalayak yang lebih luas
dapat menembus ketidakmampuan khalayak yang tidak
dapat membaca
sarana tidak rumit
modal dan teknologi lebih kecil
3. Daya tarik
suara/kata-kata
suara penyiar bagus
belum tentu
wajah penyiarnya cantik sehinga membawa dampak imajinasi
musik
dialog diselingi musik
sound effect
Radio termasuk era awal setelah SK sehingga merupakan media
yang dapat mwmbentuk opini publik sedemikian rupa dan menjadi
favorit.
Karakteristik Radio
1. Auditori
media audio/media dengar
2. Imajinatif
merangsang imajinasi pendengaranya
3. Akrab
penyiar seolah-olah berada di dekat
kita/berbicara dengan ita ex. Sambil masak, menyetrika
etc.
Page 19
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
19
4. Gaya percakapan
karena akrab dan intim maka gaya
percakapan gaul, lugas
5. Aktualitasnya tinggi
ketika peristiwa terjadi dapat
langsung disiarkan dan interaktif
6. Sifatnya santai
karena pengaruh gaya bahasa
7. Praktis
dari segi fisik kecil ex. Hp, flashdisk
8. Fleksibel
Sonora sehari penuh menyiarkan berita
gempa
9. Tidak terdokumentasi karena tidak ada gambar
10. Sulit untuk menyampaikan hal-hal yang sifatnya komplek
karena dibatasi durasi waktu sehingga yang disampaikan
adalah hal-hal yang ringan
11. Audiens heterogen: audiens personal./pribadi, audiens
selektif
TELEVISI
Karakteristik TV
1. Audiovisual (audio-visual= dengar-lihat)
gambar
bergerak
2. Berfikir dalam gambar
komunikator harus mampu
menyampaikan ide/gagasan melalui visualisasi (kata-kata)
3. Mengatasi audiens yang buta huruf & tuna rungu
4. Pengoperasian lebih kompleks
5. Dibatasi oleh waktu
6. Metode penyajian variatif
macam-macam siaran ex. Peggy dalam acara rejeki
nomplok di Jogja (pasca gempa)
interaktif
FILM (layar lebar)
Page 20
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
20
Fungsi
1. Hiburan (fungsi utama)
2. Pendidikan, informasi, persuasi
Karakteristik
1. Layar luas
jelas, nyaman, 3 dimensi
2. Pengambilan gambar (shot) bisa dari jauh (menyeluruh)
dengan tujuan memberi kesan artistic dan
menggambarkan suasana yang susungguhnya.
3. Audiens konsentrasi penuh
4. Identifikasi psikologis
seolah-olah menyamakan pribasi
dengan salah satu pemeran film itu
5. Karena pengambilan gambar yang artistik maka nilai
seninya tinggi
Jenis Film (liat di modul)
INTERNET
Komputer dan internet
apakah sudah bisa dikatan sebagai
media massa atau belum???
Jawab:
• globalisasi informasi dapat menembus batas negara
• audiens lebih terbatas
Internet bisa dikatakan sebagai media massa jika
• masyarakat sudah bisa mengakses informasi dengan teknologi
• informasi sebagai kebutuhan
Dikatakan sebagai negara informasi jika paling tidak 50%
penduduk bisa mengakses informasi dan menjadikan informasi
sebagai kebutuhan.
Page 21
Komunikasi Massa
Dosen: Yuli Setyowati
Aufie’s scripts
21
BULETIN
media massa atau bukan?
• tidak universal
• tidak heterogen
kalangan terbatas
KASET/BUKU
dikatakan sebagai media massa ketika ia dikupas dalam nedia
(berkolaborasi)
ex.
Kaset
diputar di radio
Buku
dikupas di surak kabar
Tetapi ketika dikonsumsi sendiri maka berubah bukan sebagai
media massa
karena tidak dapat diakses secara serentak
kalangan terbatas